kemarin, 11 juni 2016
aku dan teman mengunjungi salah satu pusat kerajinan di Kota Medan. Lokasinya di Jl. Brigjen Katamso (lurus saja dari Plaza Medan Fair Medan). kamu bisa melihat berbagai kerajinan yang di buat dari rotan.
Tujuan utama kami adalah mewawancarai para pekerja guna mengetahui status gizi pekerjanya.
jadi berdua melakukan pengukuran menggunakan timbangan dan meteran (aku tidak punya meteran jadi pakai meterannya pekerja disitu).
aku dan teman mengunjungi salah satu pusat kerajinan di Kota Medan. Lokasinya di Jl. Brigjen Katamso (lurus saja dari Plaza Medan Fair Medan). kamu bisa melihat berbagai kerajinan yang di buat dari rotan.
Tujuan utama kami adalah mewawancarai para pekerja guna mengetahui status gizi pekerjanya.
jadi berdua melakukan pengukuran menggunakan timbangan dan meteran (aku tidak punya meteran jadi pakai meterannya pekerja disitu).
keranjang membuat parsel
kursi santai dari rotan
tudung saji dari rotan
kursi dari rotan
tumpukan kursi dari rotan
gambar diatas adalah berbagai kerajinan dari rotan,
nah berikut adalah foto-foto tempat kerja dan penyimpanan rotan yang belum diolah
rotan-rotan yang belum diolah
mungkin sebagian orang tidak ada kepikiran untuk bekerja sambil kuliah. tapi aku punya persepsi berbeda.
sejak SMA aku selalu membayangkan bagaiman aku bekerja saat kuliah. dan biasanya kan mahasiswa-mahasiswa indonesia yang kuliah luar negeri selalu mengandalkan kerja parttime disela-sela kuliahnya
nah,
aku selalu berpikir bagaimana asyiknya kerja part time
diawal kuliah, aku ditawarkan untuk mengajar di salah satu tempat bimbingan belajar tempat aku bimbel dulu. aku ditawarkan jadi salah satu tentor kimianya. dan dikasih contoh surat lamarannya.
dan disitu aku berpikir betapa gampangnya jadi tentor (sehhh)
tapi ketika sampai di rumah, ternyata keluargaku menolak. aku disuruh belajar sampai semester 5 dan mata kuliah sudah tinggal sedikit baru boleh mengajar.
dan akhirnya surat lamaran yang sempat ku kirim ditinggal begitu saja tanpa kepastian.
setelah semester 5, aku memberanikan diri untuk mengirim lamaran jadi tentor di tempat bimbingan belajar ku yang tadi itu. dan ternyataaaaaaa
setelah lulus administrasi ada tes psikotestnya lagi, dan dan dan dan setelah itu aku tidak dikabari lagi (teng teng teng)
atinya aku ga lulus
aku juga sempat mengirim lamaran untuk jadi SPG di salah satu toko aksesoris, pagi nya kumasukkan besokknya aku dipanggil untuk wawancara.
alhamdulillah dipermudah.
at leat, aku baru tahu kalau untuk menjadi seorang SPG itu ada perjanjian kontraknya dan ijazah terakhir ditahan sebagai jaminan (masya allah)
aku jadi berpikir 2 kali dan berkali-kali. niat utama aku kerja adalah mengisi kekosongan selama libur semester genap bukan cari kerja utama.
setelah pulang wawancara akhirnya kuputuskan untuk jadi guru les private.
nah, disini aku mau kasih tips untuk bisa mendapatkan murid les private
1. cari peluang dimana kamu bisa beriklan. bisa di kaskus, olx, dll
aku memilih iklan di olx.co.id dan alhamdulillah iklanku dikunjungi
2. kalau dalam waktu 2 x 24 jam belum ada panggilan, siasati dengan cara manual.
yaitu membuat selebaran atau flier-flier kesekolah-sekolah. (ini juga manjur)
3. ikut lembaga (nah ini belum pernah ku coba. tapi kalau kedua cara diatas belum manjur bisa coba cara ketiga. tapi biasanya fee dari ngajar dibagi % dengan lembaga)
4. tanya-tanya keteman yg sudah jadi guru les, biasanya teman-teman di kampus sering menanyakan ke aku. kalau mereka lagi rezeki tawaran dtg dengan sendirinya.
5. mungkin ini saja dlu yaa
yang paling utama dari keempat hal diatas adalah NO GENGSI
ingat ya jangan gengsi. pekerjaan jadi guru les adalah pekerjaan mulia dan halal juga menambah pemasukan. jadi dimana letak hal memalukannya?
mungkin pertama kali teman-teman disekitar kita memanggil dengan sebutan "ibu les" "bu guru" dll
tapi itu sementara.
"yakinlah di balik julukan itu ada hati yang iri membahana"
dan alhamdulillah murid les yang ku ajar betah sampai ujian kenaikan kelas.
dan nilainya cukup memuaskan (meskipun masih jauh dibawah yg kuharapka)
dan tunggu cerita bagaimana pengalaman selama mengajar les private
byee
sejak SMA aku selalu membayangkan bagaiman aku bekerja saat kuliah. dan biasanya kan mahasiswa-mahasiswa indonesia yang kuliah luar negeri selalu mengandalkan kerja parttime disela-sela kuliahnya
nah,
aku selalu berpikir bagaimana asyiknya kerja part time
muridku lagi belajar
diawal kuliah, aku ditawarkan untuk mengajar di salah satu tempat bimbingan belajar tempat aku bimbel dulu. aku ditawarkan jadi salah satu tentor kimianya. dan dikasih contoh surat lamarannya.
dan disitu aku berpikir betapa gampangnya jadi tentor (sehhh)
tapi ketika sampai di rumah, ternyata keluargaku menolak. aku disuruh belajar sampai semester 5 dan mata kuliah sudah tinggal sedikit baru boleh mengajar.
dan akhirnya surat lamaran yang sempat ku kirim ditinggal begitu saja tanpa kepastian.
setelah semester 5, aku memberanikan diri untuk mengirim lamaran jadi tentor di tempat bimbingan belajar ku yang tadi itu. dan ternyataaaaaaa
setelah lulus administrasi ada tes psikotestnya lagi, dan dan dan dan setelah itu aku tidak dikabari lagi (teng teng teng)
atinya aku ga lulus
aku juga sempat mengirim lamaran untuk jadi SPG di salah satu toko aksesoris, pagi nya kumasukkan besokknya aku dipanggil untuk wawancara.
alhamdulillah dipermudah.
at leat, aku baru tahu kalau untuk menjadi seorang SPG itu ada perjanjian kontraknya dan ijazah terakhir ditahan sebagai jaminan (masya allah)
aku jadi berpikir 2 kali dan berkali-kali. niat utama aku kerja adalah mengisi kekosongan selama libur semester genap bukan cari kerja utama.
setelah pulang wawancara akhirnya kuputuskan untuk jadi guru les private.
nah, disini aku mau kasih tips untuk bisa mendapatkan murid les private
1. cari peluang dimana kamu bisa beriklan. bisa di kaskus, olx, dll
aku memilih iklan di olx.co.id dan alhamdulillah iklanku dikunjungi
2. kalau dalam waktu 2 x 24 jam belum ada panggilan, siasati dengan cara manual.
yaitu membuat selebaran atau flier-flier kesekolah-sekolah. (ini juga manjur)
3. ikut lembaga (nah ini belum pernah ku coba. tapi kalau kedua cara diatas belum manjur bisa coba cara ketiga. tapi biasanya fee dari ngajar dibagi % dengan lembaga)
4. tanya-tanya keteman yg sudah jadi guru les, biasanya teman-teman di kampus sering menanyakan ke aku. kalau mereka lagi rezeki tawaran dtg dengan sendirinya.
5. mungkin ini saja dlu yaa
yang paling utama dari keempat hal diatas adalah NO GENGSI
ingat ya jangan gengsi. pekerjaan jadi guru les adalah pekerjaan mulia dan halal juga menambah pemasukan. jadi dimana letak hal memalukannya?
mungkin pertama kali teman-teman disekitar kita memanggil dengan sebutan "ibu les" "bu guru" dll
tapi itu sementara.
"yakinlah di balik julukan itu ada hati yang iri membahana"
dan alhamdulillah murid les yang ku ajar betah sampai ujian kenaikan kelas.
dan nilainya cukup memuaskan (meskipun masih jauh dibawah yg kuharapka)
dan tunggu cerita bagaimana pengalaman selama mengajar les private
byee
Happy Hour at WBH adalah salah satu kegiatan yang diadakan oleh tim Wardah Medan
Yeay,
Akhirnya training kami sebagai WBA telah tiba. Tepat di
tanggal 9 dan 10 mei 2016 diadakan training kam sebagai WBA dan menandakan
secara resmi kami adalah bagian dari keluarga WBA. Dan training kali ini
bersamaan dengan training calon WBA 3. Dapat saudara baru lagi ^^
Honestly, aku merasa sedih karena dari WBA 2 hanya aku,
zakiah dan winny yang bisa hadir. Kak nisa dan kak nita ga bisa hadir karena
ada urusan keluarga. Dan teman-teman WBA 1 juga ga hadir. Hiks..
Acara training ini dipimpin oleh sis tira dan sis eka (PLDP
dari wardah). Dimulai dari pukul 10.30 sampai pukul 4 atau 5 sore. Sebenarnya
acaranya dimulai pukul 9 tapi karena sesuatu yang urgent jadi agak ngaret satu jam setengah. Awalnya sis tira dan sis
eka merasa kurang enak sama kami. Sebenarnya dengan keterlambatan acara itu
sudah kami manfaatkan sebagai ajang kenalan dengan WBA-WBA baru eh Calon WBA
maksudnya.
So,
Day 1
Acara dimulai dari perkenalan satu persatu dengan
mencaritakan pengalaman WOW yang pernah dialami oleh masing-masing. Pengalaman
WOW nya ga harus pengalaman bahagia, pengalaman sedih juga bisa, pengalaman apa
saja. Yang pasti bisa memberi inspirasi, amanat, dan hikmah dari pengalaman
masing-masing.
Ternyata berbagi cerita itu tidak membosankan. Dari situ aku
bisa mengambil kesimpulan bahwa memalui cerita kita bisa merasa dekat dengan
orang tersebut, meskipun orang itu baru kita kenal beberapa jam yang lalu.
Yap, secara garis besarnya begitu. Meskipun hanya
mendengarkan sepenggal cerita mereka. Aku bisa, mungkin mulai bisa mengenal
mereka.
Setelah cerita dan ISOMA,
Acara selanjutnya mendengarkan cerita atau sharing dari salah satu perwakilan WBA
1, yaitu DEVI. Aku mengenal devi dari acara gathering beberapa bulan lalu.
Menurutku Devi itu orangnya modis alas fashionable
dan humble. Devi berbagi
pengalaman selama mereka menjadi WBA mulai dari cerita saat buat acara, cerita
tentang pengalaman juga suka-duka mereka saat membuat event.
Setelah itu kami diberi challenge
mempresentasikan produk wardah kepada konsumen (psst = ini bukan seperti
jualan yaa). Challenge ini bertujuan
agar sebagai WBA kami harus tahu tentang apa saja produk-produk wardah. Jadi
ketika ditanya teman atau orang terdekat bertanya tentang kosmetika apa yang
cocok untuk kulitnya, kita bisa memberi solusi kepada mereka tentang apa-apa
saja produk yang cocok kepada mereka. Kan ga semua produk wardah harus
digunakan secara bersamaan.
Contohnya: saat kita jerawatan, kita harus menggunakan
produk wardah yang berkaitan tentang acne. Nah saat kita ingin terlihat cerah
kita bisa menggunakan produk wardah yang lithening.
Jangan mencampurkan produk pencerah kulit disaat wajah berjerawat terlebih
memiliki kulit sensitif. Itu bisa memperlama proses penyembuhan jerawat.
Kami dibagi beberapa kelompok. Dan dibagi beberapa materi.
Partnerku adalah indah (indah adalah juniorku di kampus). Kami mendapat challenge tentang “wardah eksklusif
series” (review soon).
Setelah kegiatan challenge kita sharing dan tanya jawab
tentang produk-produk. Dan ilmu yang kudapat adalah: aku jadi tahu bahwa wardah
memiliki buanyaaak produk. Mulai dari lightening series, acne series, ekslusif
series, bahkan sampai paket umrah dan haji.wow woow woow.
Day 2
Acara dimulai dari beauty class.
Yeay, ini adalah acara yang ku nanti-nantikan. Aku sudah
beberapa kali belajar make-up dari youtube dan dicoba dirumah. Tapi aku masih
penasaran dengan semnuanya.
But, that wasn’t good day cause i came so lately and my
phone charger was broken. Jadi selama moment satu hari itu aku ga megang hp
sama sekali kecuali minjem punya teman untuk upload foto ke instagram.
(hikshikshiks)
Setelah beauty class, ada challenge oot terbaik dan akupun
akhirnya minjem-minjem hp teman (again-again-again).
Setelah itu materi tentang WBA dan wardah professional grooming
etiket yang dibawakn oleh sis tira dan sis eka. Terus ada presntasi proposal
mini dari kami yang dibagi 3 kelompok.
Dan kelompokku kalahhhhh
Disini aku dapat hikmahnya kalau mau membuat proposal event,
kita harus berdiskusi sesama kelompok dan harus benar-benar niat menulis dan
membuatnya. Waktu itu aku lagi bimbang-bimbangnya antara membaut proposal
dengan belajar materi ujian untuk hari senin (Lol, honestly ini sebenarnya ga
bisa dijadikan alasan)
Tapi a bad day isn’t a bad day, karena aku dapat goodie bag,
hadiah sebagai best participant.
yeayy