makna tersirat dihari lebaran

July 26, 2016




Momen lebaran tahun ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu tidak pulang kampung. Kami (aku dan adikku) tidak merayakan hari Raya Idul fitri bersama kedua orang tua karena diluar kota. hal ini dikarenakan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) di kampus kami yang hanya beberapa hari sebelum lebaran dan beberapa keperluan yang mengharuskan untuk tinggal sementara waktu di Medan.



usai sholat eid

Rasa sedih dan kangen keluarga adalah hal yang tak bisa dihindari bagi setiap insan, begitupun kami. kami juga kangen suasana menyambut lebaran bersama ibu dan papa di Rumah, membantu ibu menghias rumah, mengganti gorden, membuat ketupat, memasak rendang, menyiapkan kue-kue lebaran, dan menyusun angpao untuk keponakan-keponakan yang datang. Tetapi mungkin ini adalah  salah satu jalan yang diberikan oleh allah swt kepada kami untuk pendewasaan diri dan sikap mandiri.

***

Meskipun menyambut dan merayakan hari lebaran tanpa pulang kampung bukan berarti kami merasa rasa sedih dan murung. Kami merayakan hari lebaran bersama sanak saudara dari pihak papa, dan berlibur di rumah tante (adiknya papa).Suasana rumah tante cukup ramai karena ada keponakan-keponakan kami yang masih lucu-lucu, sepupu-sepupu yang sudah cukup akrab dengan kami.


jalan-jalan disela-sela wakru berkumpul



bermain bersama kedua keponakan yang baru mulai bicara itu adalah salah satu pengalaman yang menyenangkan. mengajak berbicara, bernyanyi dan bermain bersama

kesayangan: shafiyyah

***

Selama menjelang hari lebaran, kami habiskan dengan kebersamaan dan menyiapkan keperluan lebaran seperti menyusun kue lebaran ke dalam toples dan membantu tante memasak lauk istimewa: Rendang Padang.


Teman-teman pastinya sudah tidak asing lagi dengan makanan rendang padang dan kalau mendengar namanya saja bawaan mau makan teruss. Nah, aku bertugas membantu tante menyiapkan bumbu-bumbu rendang untuk di haluskan. (kami membuat bumbu sendiri).

(eitss, foto daging nya lupa di masukin hehehe)

  
Hingga hari lebaran tiba suasana semakin ramai. Hal ini dikarenakan saudara-saudara jauh yang masih punya hubungan saudara yang bertempat tinggal di medan juga hadir di hari lebaran, berkumpul, bersalam-salaman dan makan-makan bersama (pastinya).


 tertawa bersama sepupu dari jakarta dan sidimpuan


Tak hanya kebersamaan ketika berkumpul bersama saudara saja yang membahagiakan, kami juga berkumpul bersama-sama menikmati hewan-hewan peliharaan sepupuku. Sepupuku membuat kebun binatang mini dibelakang rumahnya. Meskipun belum terlalu banyak tapi cukup menambah keceriaan kami dihari lebaran. Mengisi waktu kebersamaan kami.








***


Seminggu setelah lebaran, salah seorang sepupuku (tepatnya anaknya sepupu papa, nenek kami kakak-adik) mengadakan acara resepsi pernihkahannya. Ini juga menjadi momen bertemunya semua saudara-saudara. Mulai dari jambi, bukit tinggi, padang, padang sidimpuan, dan medan berkumpul bersama.Terlebih ibu-ibu yang sudah lama tidak berkumpul dan hanya berkomunikasi melalui medsos saja (media sosial) membuat suasananya pecah badaii. Dan ternyata kami memiliki banyak saudara yang selama ini tidak mengenalnya.

Mungkin ini yang dikatakan bahwa “satu kebahagiaan hilang akan muncul kebahagiaan lain yang tanpa diduga”.Meskipun tahun ini tidak menyambut dan merayakan lebaran bersama kedua orang tua, ternyata kebahagiaan itu berikan allah swt melalui cara yang lain yaitu dengan berkumpul bersama sanak saudara di Medan.





***

buat teman-teman yang muslimah dan yang sedang berada di Jakarta sekitarnya. yuk hadir pada:
  • nama acara     : Hari Hijaber Nasional 
  • hari / tanggal  : minggu & senin / 7 dan 8 agustus 2016
  • tempat           : mesjid agug sunda kelapa Jakarta
  • guest star       : Ust Maulana, Drg Oktri Manessa, Dude Herlino, Alyssa soebandono, muzdalifah
info selengkapnya silakan kunjungi diaryhijaber ^^






You Might Also Like

0 Comments

Subscribe